Laman

Kamis, 19 Januari 2012

NIKMAT KEHIDUPAN


FILOSOFI HIDUP

Semua hal dalam hidup adalah sementara. Jika berlangsung baik, nikmatilah, karena tidak akan bertahan selamanya. Jika berlangsung salah, jangan khawatir, karena juga tidak akan bertahan lama.


LELUCON

Terbangun Gara-Gara Anjing Menggonggong

John, yang terkenal karena sikap murah hati itu, terbangun suatu pagi pukul 04:00 karena teleponnya berdering.

"Anjing Anda menggonggong keras sekali, dan itu membuat saya terjaga," kata suara penelepon dengan nada marah.

John mengucapkan terima kasih kepada penelepon dan dan dengan sopan menanyakan namanya dan nomor sebelum menutup telepon.

Keesokan paginya tepat pada 04:00, John menelepon tetangganya kembali.

"Selamat pagi, Mr Williams. Aku menelepon untuk mengatakan bahwa saya tidak memiliki anjing..."


TIPITAKA

Kisah Kapila dan Ikan

Pada masa Buddha Kasapa, ada seorang bhikkhu bernama Kapila yang sangat terpelajar dalam Kitab Suci (Pitaka). Karena sangat terpelajarnya, ia memperoleh kemasyuran dan keberuntungan. Ia juga menjadi sangat sombong dan memandang rendah bhikkhu-bhikkhu lain. Bila para bhikkhu lain menunjukkan padanya apa yang pantas dan apa yang tidak pantas, ia selalu saja menjawab dengan pedas, “Berapa banyak yang kau tahu?” Hal itu menyiratkan bahwa ia tahu lebih banyak daripada bhikkhu-bhikkhu lain. Dengan demikian, lama kelamaan semua bhikkhu yang baik menjauhinya dan hanya bhikkhu-bhikkhu yang tidak baik berada di sekelilingnya.

Pada suatu hari Uposatha, ketika para bhikkhu mengulang ‘Peraturan Pokok’ bagi para bhikkhu (=Patimokkha), Kapila berkata, “Tidak ada apa yang dikatakan sebagai Sutta, Abidhamma, atau Vinaya. Tidak ada bedanya apakah kamu mempunyai kesempatan untuk mendengar Patimokkha atau tidak,” dan lain-lainnya. Kemudian ia meninggalkan para bhikkhu yang sedang berkumpul. Jadi, Kapila merupakan rintangan bagi pengembangan dan pertumbuhan Ajaran (Sasana).

Untuk perbuatan jahat ini, Kapila harus menderita di alam neraka (niraya) antara masa Buddha Kasapa dan Buddha Gotama. Setelah itu ia dilahirkan kembali sebagai seekor ikan di Sungai Aciravati. Ikan tersebut, seperti disebutkan di atas, mempunyai tubuh berwarna keemasan yang sangat indah, tetapi mulutnya berbau tidak enak yang sangat menusuk hidung.

Suatu hari, ikan tersebut ditangkap oleh beberapa nelayan dan karena sangat indah, mereka membawanya kepada Raja. Kemudian Raja membawa ikan tersebut kepada Sang Buddha. Ketika ikan itu membuka mulutnya, bau yang tidak enak dan sangat menusuk menyebar ke sekeliling. Raja bertanya kepada Sang Buddha, mengapa ikan seindah itu mempunyai bau yang sedemikian tidak enak dan menusuk hidung.

Kepada Raja dan para pengiringnya, Sang Buddha menjelaskan, “O Raja! Pada masa Buddha Kasapa, ada seorang bhikkhu yang sangat terpelajar, yang mengajarkan Dhamma pada lainnya. Karena perbuatan baik itu, ketika ia dilahirkan kembali pada kehidupan yang lain, meskipun sebagai seekor ikan, ia memiliki tubuh keemasan. Tetapi bhikkhu itu sangat serakah, sombong, dan memandang rendah orang lain; ia juga mengabaikan Peraturan Ke-bhikkhu-an (Vinaya), dan mencaci maki para bhikkhu yang lain. Karena perbuatan buruk ini, ia dilahirkan di alam neraka (niraya), dan sekarang, ia menjadi seekor ikan yang indah dengan mulut yang berbau busuk.”

Sang Buddha kemudian beralih kepada ikan itu dan bertanya apakah ia mengetahui ke mana ia akan dilahirkan kembali pada kehidupan yang akan datang. Ikan tersebut memberi isyarat bahwa ia akan masuk kembali ke alam neraka (niraya) dan ia dipenuhi dengan perasaan sangat sedih. Sebagai mana diperkirakan, pada saat kematiannya, ikan tersebut dilahirkan kembali di alam neraka (niraya), untuk menerima akibat perbuatan buruk lain.

Semua yang hadir mendengarkan kisah ikan tersebut menjadi terkejut. Pada mereka, Sang Buddha memberikan khotbah tentang manfaat mengkombinasikan antara belajar dengan praktek.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 334, 335, 336, dan 337 berikut ini :

Bila seseorang hidup lengah,
maka nafsu keinginan tumbuh,
seperti tanaman Maluwa yang menjalar.
Ia melompat dari satu kehidupan
ke kehidupan yang lain,
bagaikan kera yang senang mencari
buah-buahan di dalam hutan.

Dalam dunia ini,
siapapun yang dikuasai oleh
nafsu keinginan rendah dan beracun,
penderitaannya akan bertambah
seperti rumput Birana yang tumbuh dengan cepat
karena disirami dengan baik.

Tetapi barang siapa dapat mengatasi nafsu keinginan
yang beracun dan sukar dikalahkan itu,
maka kesedihan akan berlalu dari dalam dirinya,
seperti air yang jatuh dari daun teratai.

Kuberitahukan hal ini kepadamu:
Semoga engkau sekalian yang telah datang
berkumpul di sini memperoleh kesejahteraan!
Bongkarlah nafsu keinginanmu,
seperti orang mencabut akar rumput Birana yang harum.
Jangan biarkan Mara
menghancurkan dirimu berulang kali,
seperti arus sungai menghancurkan rumput ilalang
yang tumbuh di tepi.


VEGETARIAN

Shahid Kapur Vegetarian Terseksi Asia!

Artis Bollywood Shahid Kapur memang patut diacungi jempol. Atas dedikasinya untuk hidup sehat dengan jalan menjadi vegetarian, Shahid Kapur berhasil meraih predikat Vegetarian Pria Paling Seksi se-Asia. Pengumuman tersebut diresmikan tepat Jumat (01/07) lalu.

Predikat yang diraih oleh Shahid tersebut didasarkan atas polling yang dilakukan oleh PETAAsiaPacific.com. Situs yang berdedikasi mengampanyekan hidup sehat lewat pola vegetarian tersebut telah menjaring poling untuk menentukan pemenang dari beberapa nominasi.

"Saya selalu mendukung apapun terkait kehidupan vegetarian. Tentunya sangat membanggakan bagi saya bisa turut berpartisipasi dalam hal yang saya sukai." ungkap Shahid, sebagaimana dikutip dari www.bollywood.com.

"Terpilih dengan predikat seksi adalah masalah persepsi. Namun menjadi vegetarian adalah sebuah gaya hidup yang mengharuskan kita untuk memegang sebuh tanggung jawab," lanjut Shahid.

Selain itu, Jason Baker, wakil presiden direktur PETA Asia juga menambahkan bahwa acara ini diadakan semata untuk membumika kehidupan ala vegetarian pada masyarakat, khususnya masyarakat Asia.

Selain meraih predikat tersebut, nantinya Shahid juga akan tampil dalam kampanye bertajuk Chicks Love a Vegetarian, yang merupakan promosi diet berbasis tumbuhan.

Selain Shahid, artis lain yang juga berhasil memenangkan polling adalah penyanyi Faye Wong, yang dianugrahi predikat vegetarian wnita paling seksi se-Asia. Selain itu beberapa artis yang juga masuk nominasi vegetarian seksi adalah Kareena Kapoor, R. Madhavan, Maggie Q, Nominjin, Blue Lan, Gao Yuanyuan, Barbie Hsu dan Louis

Jumat, 13 Januari 2012

JANGAN MENYERAH


FILOSOFI HIDUP

Jangan menyerah hanya karena suatu tak berjalan sesuai rencana. Sesuatu yang berarti takkan dengan mudah kamu miliki.


LELUCON

Lebih Sayang Keluarga

Seorang istri marah kepada suaminya,

Istri: "Kamu membenci keluargaku!"
Suami: "Tidak, aku tidak begitu! Bahkan, aku lebih sayang kepada ibu mertua kamu daripada ibu mertuaku."


TIPITAKA

Kisah Mara

Suatu saat, ketika Sang Buddha sedang berdiam di dekat Himalaya. Beliau melihat bahwa banyak orang diperlakukan secara tidak manusiawi oleh beberapa raja yang licik. Kemudian muncul pikiran dalam batin Beliau: “Apakah mungkin untuk mencegah orang-orang itu dari perlakuan tidak manusiawi. Mereka seharusnya tidak diperlakukan secara tidak manusiawi, dan membuat para raja tersebut memerintah dengan adil dan bijaksana.”

Mara mengetahui apa yang Sang Buddha pikirkan dan berencana untuk membujuk Sang Buddha agar memerintah sebagai seorang raja. Kepadanya, Sang Buddha menjawab, “Mara yang licik! Ajaranmu dan ajaran-Ku sangat berbeda. Kau dan Aku tidak dapat saling berdiskusi. Inilah ajaran-Ku.”

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 331, 332, dan 333 berikut ini :

Sungguh bahagia mempunyai kawan
pada saat kita membutuhkannya;
sungguh bahagia dapat merasa puas
dengan apa yang diperoleh;
sungguh bahagia dapat berbuat kebaikan
menjelang kematian;
dan sungguh bahagia
dapat mengakhiri penderitaan

Berlaku baik terhadap ibu
berlaku baik terhadap ayah
juga merupakan kebahagiaan.
Berlaku baik terhadap pertapa
merupakan suatu kebahagiaan dalam dunia ini;
berlaku baik terhadap para Ariya
juga merupakan kebahagiaan.

Moral (Sila) akan memberikan kebahagiaan
sampai usia tua;
keyakinan yang telah ditanam kuat
akan memberikan kebahagiaan;
kebijaksanaan yang telah diperoleh
akan memberikan kebahagiaan;
tidak berbuat jahat
akan memberikan kebahagiaan.


VEGETARIAN

Diet Vegetarian Ampuh Tingkatkan EQ?

KESTABILAN emosi dan kesehatan jiwa memang sangat berkaitan. Dengan makanan yang baik dan tepat, maka emotional quotient (EQ) pun akan stabil. Lantas, cara seperti apa yang mesti ditempuh?

Diet vegetarian banyak dipilih orang sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Tak hanya menyentuh level selebriti tapi juga masyarakat biasa. Di luar sisi kesehatan dan kecantikan, diet vegetarian pun juga berpengaruh pada psikologis yakni kestabilan emosi. Dengan mengonsumsi sayuran dan tidak memakan daging, maka emosi diri jauh lebih terkontrol dan tidak meletup-letup, seperti dirilis Idiva.

Daging cenderung memberikan emosi yang meninggi karena penderitaan hewan bertahan ketika mereka disembelih. Selain itu, orang yang memasak dan pemakan makanan pun memiliki pengaruh pada makanan yang dikonsumsi. Amarah dan rasa dendam akan mengganggu si pengonsumsi daging. Hal ini tentu akan berpengaruh pula pada tingkat emosi.

Sementara itu, pola makan vegetarian memiliki proporsi lebih tinggi terhadap ketenangan jiwa. Beberapa komunitas bahkan menahan untuk mengonsumsi bawang merah dan bawang putih karena kedua bahan tersebut memiliki peningkatan terhadap proporsi komponen di tubuh.

Pada tingkat fisik di mana seseorang tersebut menjalani diet nonvegetarian tentu akan berpengaruh pada tubuh Anda. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kolesterol karena tekanan darah naik dan sebagainya. Sementara pada tingkat psikologis, peningkatan emosional tubuh dapat diminimalisir ketika seseorang melakukan diet nonvegetarian yang menyebabkan pengaruh pada pikiran negatif yang muncul, di antaranya pikiran seksual, keserakahan kemarahan, dan berbagai emosi negatif lainnya. Pasalnya dengan menjalani diet vegetarian, maka pikiran pun jauh lebih damai.

Ya, sedianya memang emosi Anda perlu dikendalikan dalam berbagai situasi. Misalnya, ketika rekan Anda mendapatkan promosi atau ketika Anda diremehkan atasan di depan orang lain. Kemarahan tentu menjadi hal wajar yang dilakukan. Namun, ketika Anda menjalani diet vegetarian, maka pikiran Anda jauh lebih tenang dan Anda pun kurang reaktif terhadap situasi semacam tersebut. Dalam jangka panjang, ketenangan pikiran tersebut mengarah pada emotional quotient.