Laman

Rabu, 15 Februari 2012

KOMUNIKASI YANG BAIK

FILOSOFI HIDUP

Kita harus senantiasa berbicara dengan lembut dan bertutur kata dengan baik. Jika kita berbicara dengan suara lemah lembut dan bertutur kata dengan baik, maka orang lain juga akan merespon kita dengan lemah lembut dan dengan tutur kata yang baik.


LELUCON

Cara Menghemat Anggaran Perusahaan

Menghadapi masa sulit, perusahaan menawarkan bonus sebesar seribu dolar untuk setiap karyawan yang bisa memberikan solusi agar dapat menghemat anggaran perusahaan.

Bonus akhirnya diberikan kepada seorang wanita muda di bidang akuntansi yang menyarankan membatasi bonus tahun depan maksimal sepuluh dolar.


TIPITAKA

Kisah Kapila dan Ikan

Pada masa Buddha Kasapa, ada seorang bhikkhu bernama Kapila yang sangat terpelajar dalam Kitab Suci (Pitaka). Karena sangat terpelajarnya, ia memperoleh kemasyuran dan keberuntungan. Ia juga menjadi sangat sombong dan memandang rendah bhikkhu-bhikkhu lain. Bila para bhikkhu lain menunjukkan padanya apa yang pantas dan apa yang tidak pantas, ia selalu saja menjawab dengan pedas, “Berapa banyak yang kau tahu?” Hal itu menyiratkan bahwa ia tahu lebih banyak daripada bhikkhu-bhikkhu lain. Dengan demikian, lama kelamaan semua bhikkhu yang baik menjauhinya dan hanya bhikkhu-bhikkhu yang tidak baik berada di sekelilingnya.

Pada suatu hari Uposatha, ketika para bhikkhu mengulang ‘Peraturan Pokok’ bagi para bhikkhu (=Patimokkha), Kapila berkata, “Tidak ada apa yang dikatakan sebagai Sutta, Abidhamma, atau Vinaya. Tidak ada bedanya apakah kamu mempunyai kesempatan untuk mendengar Patimokkha atau tidak,” dan lain-lainnya. Kemudian ia meninggalkan para bhikkhu yang sedang berkumpul. Jadi, Kapila merupakan rintangan bagi pengembangan dan pertumbuhan Ajaran (Sasana).

Untuk perbuatan jahat ini, Kapila harus menderita di alam neraka (niraya) antara masa Buddha Kasapa dan Buddha Gotama. Setelah itu ia dilahirkan kembali sebagai seekor ikan di Sungai Aciravati. Ikan tersebut, seperti disebutkan di atas, mempunyai tubuh berwarna keemasan yang sangat indah, tetapi mulutnya berbau tidak enak yang sangat menusuk hidung.

Suatu hari, ikan tersebut ditangkap oleh beberapa nelayan dan karena sangat indah, mereka membawanya kepada Raja. Kemudian Raja membawa ikan tersebut kepada Sang Buddha. Ketika ikan itu membuka mulutnya, bau yang tidak enak dan sangat menusuk menyebar ke sekeliling. Raja bertanya kepada Sang Buddha, mengapa ikan seindah itu mempunyai bau yang sedemikian tidak enak dan menusuk hidung.

Kepada Raja dan para pengiringnya, Sang Buddha menjelaskan, “O Raja! Pada masa Buddha Kasapa, ada seorang bhikkhu yang sangat terpelajar, yang mengajarkan Dhamma pada lainnya. Karena perbuatan baik itu, ketika ia dilahirkan kembali pada kehidupan yang lain, meskipun sebagai seekor ikan, ia memiliki tubuh keemasan. Tetapi bhikkhu itu sangat serakah, sombong, dan memandang rendah orang lain; ia juga mengabaikan Peraturan Ke-bhikkhu-an (Vinaya), dan mencaci maki para bhikkhu yang lain. Karena perbuatan buruk ini, ia dilahirkan di alam neraka (niraya), dan sekarang, ia menjadi seekor ikan yang indah dengan mulut yang berbau busuk.”

Sang Buddha kemudian beralih kepada ikan itu dan bertanya apakah ia mengetahui ke mana ia akan dilahirkan kembali pada kehidupan yang akan datang. Ikan tersebut memberi isyarat bahwa ia akan masuk kembali ke alam neraka (niraya) dan ia dipenuhi dengan perasaan sangat sedih. Sebagai mana diperkirakan, pada saat kematiannya, ikan tersebut dilahirkan kembali di alam neraka (niraya), untuk menerima akibat perbuatan buruk lain.

Semua yang hadir mendengarkan kisah ikan tersebut menjadi terkejut. Pada mereka, Sang Buddha memberikan khotbah tentang manfaat mengkombinasikan antara belajar dengan praktek.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 334, 335, 336, dan 337 berikut ini :

Bila seseorang hidup lengah,
maka nafsu keinginan tumbuh,
seperti tanaman Maluwa yang menjalar.
Ia melompat dari satu kehidupan
ke kehidupan yang lain,
bagaikan kera yang senang mencari
buah-buahan di dalam hutan.

Dalam dunia ini,
siapapun yang dikuasai oleh
nafsu keinginan rendah dan beracun,
penderitaannya akan bertambah
seperti rumput Birana yang tumbuh dengan cepat
karena disirami dengan baik.

Tetapi barang siapa dapat mengatasi nafsu keinginan
yang beracun dan sukar dikalahkan itu,
maka kesedihan akan berlalu dari dalam dirinya,
seperti air yang jatuh dari daun teratai.

Kuberitahukan hal ini kepadamu:
Semoga engkau sekalian yang telah datang
berkumpul di sini memperoleh kesejahteraan!
Bongkarlah nafsu keinginanmu,
seperti orang mencabut akar rumput Birana yang harum.
Jangan biarkan Mara
menghancurkan dirimu berulang kali,
seperti arus sungai menghancurkan rumput ilalang
yang tumbuh di tepi.


VEGETARIAN

Diet Vegetarian Untuk Menurunkan Berat Badan

Sebuah pola makan vegetarian dapat digunakan untuk menurunkan berat badan yang efektif, atau dapat juga menjadi bencana. Diet vegetarian tidak berarti selalu sehat. Keripik kentang, keju, kue, dan minuman ringan semua bisa menjadi bagian dari diet vegetarian. Diet vegetarian memang dapat menurunkan berat badan dan membuat anda merasa lebih baik.

Tingkat Diet Vegetarian

Ada banyak tingkatan vegetarian, namun ada 2 tingkat diet vegetarian utama. Lacto-ovo vegetarian adalah diet vegetarian yang paling umum dan hanya mengkonsumsi makanan sayuran, telur, dan susu. Pescetarians adalah tingkatan diet vegetarian yang mengkonsumsi makanan nabati dan ikan. Orang yang Semi-vegetarian ini lebih suka makan sayuran dengan alasan kesehatan dan dieting, tapi tidak 100% vegetarian. Dua macam diet vegetarian ini dapat membantu anda untuk menurunkan berat badan namun anda pilih jenis diet vegetarian yang paling anda sukai karena proses diet yang tidak disertai dengan rasa enjoy akan selalu gagal.

Jika Anda memutuskan untuk memilih jenis lacto-ovo vegetarian yang paling populer, pastikan untuk tidak memakan terlalu banyak keju. Tapi dapat anda makan hanya untuk pelengkap saja, jangan dijadikan sebagai makanan utama.

Diet yang seimbang adalah kunci keberhasilan

Jadi apa yang membuat diet vegetarian sangat efektif ? Dilakukan dengan benar, diet vegetarian lebih rendah kalori dan tinggi dalam nutrisi. Ini menyeimbangkan protein, karbohidrat, dan lemak, sementara mengurangi atau menghilangkan lemak yang buruk dan karbohidrat sederhana. Anda akan memiliki lebih banyak energi dengan diet ini dan akan bisa makan makanan besar.

Buku masak vegetarian yang menawarkan resep lezat

Diet vegetarian yang terbaik didasarkan pada sayuran. Jangan membuat masakan sayuran yang membosankan namun coba belilah beberapa buku masak untuk vegetarian yang berbasis sayuran. Ketika Anda memulai diet Anda, pastikan bahwa Anda memiliki keseimbangan yang sehat protein, karbohidrat, dan lemak. Hal ini akan mudah dicapai jika anda memakan makanan yang bervariasi.

Komponen yang penting dalam Proses Diet

1. Protein
Banyak vegetarian pemula yang khawatir akan kebutuhan protein dalam makanan mereka. Sebenarnya sangat mudah sekali untuk menghitung jumlah protein yang dibutuhkan oleh tubuh anda : kalikan berat badan anda ( dalam pound) dengan 36, sebagai contoh orang yang memiliki berat badan 150kg akan membutuhkan 54 gram protein setiap hari.

2. Karbohidrat
Memang benar bahwa karbohidrat dapat menghambat proses diet anda, tapi tidak semua karbohidrat itu buruk. Sebagai contoh karbohidrat komplex yaitu ubi dan beras merah. Karbohidrat ini dapat berubah menjadi energi. Maka dari itu jika anda ingin menurunkan berat badan anda usahakan untuk tidak banyak mengkonsumsi karbohidrat dari makanan umum, cukup 1 kali 1 hari dan sisanya konsumsilah buahan dan sayuran.

3. Lemak
Sama halnya seperti karbohidrat, lemak juga ada 2 macam yaitu lemak yang baik dan lemak yang tidak baik. Lemak yang baik benar-benar dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Karena Anda sedang melakukan diet vegetarian, mudah untuk menghindari sebagian besar lemak yang buruk, seperti lemak jenuh. Apa yang perlu Anda fokuskan adalah tentang cara menambahkan lemak baik untuk diet Anda. Yang termasuk dalam lemak baik seperti kenari, alpukat, dan biji rami atau minyak biji rami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar