Laman

Selasa, 22 Februari 2011

PENGENDALIAN UCAPAN

FILOSOFI HIDUP

Kita tidak selalu dapat mengendalikan pikiran, tetapi kita dapat mengendalikan kata-kata, dan melalui latihan kita akan dapat mempengaruhi pikiran bawah-sadar kita, dan menjadi penguasa dari situasi yang ada


LELUCON

Kemana Cinta Pergi

Sepasang orang tua mengemudi di jalan raya saat mobil lain melewati mereka.

Wanita tua itu melihat penghuni mobil lain masih muda dan jelas sedang mabuk cinta. Gadis itu duduk sangat dekat dengan pacarnya saat mereka ada di jalan raya.

Hal ini menyebabkan wanita itu untuk berpikir kembali ke saat dia dan suaminya masih muda dan jatuh cinta, dan bertanya-tanya di mana kasih sayang yang telah hilang selama bertahun-tahun ini.

Akhirnya ia berkata kepada suaminya, "Ingat ketika kita dulu seperti pasangan muda itu? Kemana cinta itu pergi, Sayang?"

Pria tua itu dengan tenang menjawab, "Aku tidak bergeser kemana-mana..."


TIPITAKA

Kisah Murid-Murid
Para Petapa Bukan Pengikut Buddha

Murid-murid dari petapa-petapa Titthi tidak ingin anak-anak mereka bermain dengan anak-anak pengikut Sang Buddha. Mereka sering berkata kepada anak-anaknya, “Jangan pergi ke Vihara Jetavana, jangan memberi hormat kepada para bhikkhu dari suku Sakya!”

Suatu ketika, anak-anak laki Titthi tersebut sedang bermain dengan seorang anak laki-laki Buddhis di dekat pintu masuk Vihara Jetavana, mereka merasa sangat haus. Karena anak-anak dari murid-murid petapa Titthi telah diberitahu oleh orang tua mereka untuk tidak memasuki vihara Sang Buddha, mereka meminta anak laki-laki Buddhis itu untuk pergi ke vihara dan membawakan air untuk mereka. Anak laki-laki Buddhis tersebut pergi masuk ke vihara, memberi hormat kepada Sang Buddha. Setelah minum, ia menceritakan kepada Sang Buddha tentang teman-temannya yang dilarang oleh orang tua mereka untuk memasuki vihara Buddha

Sang Buddha berkata kepada anak laki-laki tersebut agar disampaikan kepada teman-temannya yang bukan Buddhis untuk datang dan minum di vihara. Ketika anak-anak laki tersebut datang, Sang Buddha memberi khotbah kepada mereka untuk menyesuaikan wataknya yang beraneka ragam. Sebagai hasilnya, anak-anak tersebut menjadi yakin terhadap Tiga Permata (Tiratana), yaitu Buddha, Dhamma, dan Sangha.

Ketika anak-anak tersebut kembali ke rumah, mereka menceritakan kunjungan mereka ke Vihara Jetavana dan tentang Sang Buddha yang telah mengajarkan Tiga Permata kepada mereka.

Karena kebodohannya, para orang tua anak-anak tersebut berteriak, “Anak-anak laki kita telah tidak setia terhadap kepercayaan kita, mereka telah dihancurkan,” dan seterusnya. Beberapa tetangga yang pandai menasehati para orang tua yang sedang meratap itu untuk berhenti menangis, dan sebaiknya mengirimkan anak-anak mereka kepada Sang Buddha. Mereka menyetujuinya, dan anak-anak tersebut beserta orang tuanya pergi menghadap Sang Buddha.

Sang Buddha mengetahui mengapa mereka datang. Beliau berkata kepada mereka dalam syair 318 dan 319 berikut ini :

Mereka yang menganggap tercela
terhadap apa yang sebenarnya tidak tercela,
dan menganggap tidak tercela
terhadap apa yang sebenarnya tercela;
maka orang yang menganut pandangan salah seperti itu
akan masuk ke alam sengsara.

Mereka yang mengetahui
apa yang tercela sebagai tercela,
dan apa yang tidak tercela sebagai tidak tercela;
maka orang yang menganut pandangan benar seperti itu
akan masuk ke alam bahagia.

Pada akhir khotbah Dhamma ini, semua orang yang hadir menjadi yakin terhadap Tiga Permata (Tiratana), dan setelah mendengarkan khotbah selanjutnya dari Sang Buddha, mereka mencapai tingkat kesucian sotapatti.


VEGETARIAN

Kota vegetarian pertama

Ghent, sebuah kota di Belgia ini akan mencatatkan prestasi sebagai kota vegetarian pertama di dunia. Meski tidak setiap hari, akan ada satu hari per pekan saat penduduknya tidak memakan daging.

Hari Vegetarian itu dicanangkan mulai pekan ini. Seluruh kota, mulai dari warga hingga staf pemkot dan dewan kota harus mau berpartisipasi dalam program ini. Mereka menyebutnya dengan Veggie Day.

Kota Ghent melakukannya karena imbauan dari PBB yang mengatakan ternak merupakan penyebab dari seperlima emisi gas rumah kaca di seluruh dunia. Kota pelabuhan itu berharap mereka bisa mengurangi jejak karbon sekaligus mengurangi obesitas.

“Pejabat pemerintah dan politisi akan menjajal Veggie Day terlebih dahulu. Baru kemudian anak-anak sekolah akan memulainya pada September mendatang,” demikian pernyataan Dewan Kota Ghent yang dilansir AFP, Rabu (13/5).

Untuk kepentingan itu, pemerintah kota telah membagikan sekitar 90 ribu peta yang disebut dengan veggie street map. Penduduk bisa menggunakannya untuk menemukan tempat memperoleh bahan-bahan makanan vegetarian atau restoran vegetarian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar